Senin, 21 Juni kemarin Telkomsel menggelar uji coba teknologi LTE pertama di Indonesia, menggandeng kerja sama riset dengan ITB, UI, dan IT-Telkom.
Katanya sih, kecepatan akses dari LTE ini sendiri bisa mencapai angka 172 Mbps. Sementara, LTE Advance bisa mencapai angka 300 Mbps, 600 Mbps, bahkan 1 Gbps, dengan teknologi Multi Carrier dan MIMO 4×4-nya.
Dan, baca pernyataan Tifatul Sembiring sebagai Menkominfo saat uji coba LTE Telkomsel waktu itu.
“LTE atau layanan telekomunikasi seluler generasi keempat baru bisa diimplementasikan pada akhir tahun 2012.”
Tifatul Sembiring. Sumber: Kompas Tekno.
Di rumah dan di sekolah, saya menggunakan akses dari salah satu ISP yang “katanya” high-speed internet access. Berlangganan paket termurah (untuk alasan ekonomis) yang menyediakan kecepatan 384 kbps dengan kuota 3 GB per bulan. Kecepatannya tidak bisa digeber sampai penuh. Selalu ada selisih, meski tidak “selalu”. Oke, diganti. Sering.
Akhirnya saya memutuskan upgrade ke kecepatan 512 kbps. Dan kecepatannya tidak jauh berpengaruh. Hanya benar-benar terasa saat download file dari server Indonesia. Mana kecepatan yang dijanjikan? Seharusnya ada keterangan bahwa kecepatan itu efektif untuk server Indonesia.
Lalu membaca teknologi LTE ini, saya sejenak tersenyum. Lalu berpikir sebentar. Dan cemberut. Apakah teknologi ini akan sama dengan yang lain? Memuaskan; namun harga yang kurang terjangkau bagi masyarakat. Seperti FirstMedia yang banyak diceritakan sebagai ISP yang stabil dan cepat, namun lebih mahal.
Ah, tunggu saja akhir 2012 nanti. Itu pun, kalau ramalan kiamat 2012 tidak benar-benar terjadi. Semoga.