Warning: Ini tulisan mungkin bisa dibilang sedikit narsis. Kalau Anda tidak suka tulisan narsis, segera tutup tulisan ini.
Follower setia saya pasti tahu hashtag #JalurPantura. Terutama bagi yang sering on-lineTwitter dan suka nulis-nulis singkat di sana. Dan mereka akan berkata, “mulai lagi deh, kebiasaan @saifulwebid”…
(Sebelum ini mulai terjadi kesalahpahaman, saya tekankan bahwa #JalurPantura bukanlah diawali oleh saya. #JalurPantura yang akan saya sebut selanjutnya pada tulisan ini adalah #JalurPantura yang berada di bawah account Twitter saya.)
Asal mula #JalurPantura sebenarnya hanyalah iseng belaka. Kelas 7 SMP saya baru berkenalan dengan yang namanya Twitter. Saat itulah saya mulai mengenal hashtag, termasuk #sawityowit, di mana orang-orang akan mulai menulis tweet-tweet lucu di waktu sahur.
Perjalanan mudik saya tahun 2008 sangatlah membosankan saat di perjalanan. Duduk-diam-baca-peta-buka-Facebook, hanya itulah yang saya lakukan di kursi samping pengemudi. Lalu saya menyalakan handphone, mengakses Facebook dan mulai berceloteh di sana.
Terbesitlah sebuah pikiran. “Kenapa tidak memposting keadaan mudik saja, ya?”
Lanjutkan membaca 3 Tahun #JalurPantura @saifulwebid