26 Mei 2017.
Di tengah kepenasaranan mengenai “bisa nggak sih PKL di startup-startup kece gitu?”, dan sesudah mendapatkan kabar duka dari salah satu layanan travel agent besar yang berburung biru, saya mengontak Bukalapak untuk memastikan.
Why Bukalapak? Karena video ini.
And then, ada surel balasan.
Yes, we are open. For the first recruitment step, you have to solve the Online Test via [redacted]. Please send your CV through this email. After that, please check your email later.
Waaaaa! Dengan deg-degan, jari-jemari dengan cepat mengetik WhatsApp ke salah satu koordinator PKL untuk prodi kami, pak Joe Lian Min.
[11:45, 5/26/2017] Muhammad Saiful Islam: Selamat siang, Pak Joe. Saya dan Imam tertarik untuk ikut ini. Apakah bisa diakomodir oleh JTK?
*kemudian deg-degan menunggu balasan*
[11:59, 5/26/2017] Pak Joe Lian Min: Ok. Lanjut. Tlg dokumentasikan.
[12:26, 5/26/2017] Muhammad Saiful Islam: Lanjut itu boleh kirim CV ke sana maksudnya Pak?
[12:51, 5/26/2017] Pak Joe Lian Min: Iya
[17:11, 5/26/2017] Muhammad Saiful Islam: Oke Pak.
Wah, girang sekali rasanya! Proses kemudian saya lanjut dengan mengerjakan tes online di … hmm saya agak ragu apakah boleh menyebut nama situsnya. Jadi lebih baik jangan. 😀
Tes online
Bentuk tes online-nya mirip banget soal competitive programming, dan materinya menurut saya mencakup struktur data dan algoritma (meskipun kayaknya agak di atas materi kuliah sedikit). Ada soal-soal yang menguji performance (dia ngasih constraintberupa time limit dan memory limitgitu) serta menguji correctness (which is nggak peduli sama sekali dengan performance asalkan jawaban akhirnya benar untuk semua kasus uji).
Kemudian, beberapa hari setelah tes online itu, saya diundang interview ke kantor Bukalapak di Jakarta.
Oke. Target pasar tulisan ini adalah adik-adik angkatan bawah saya dan saya nggak tahu prosedur di JTK seperti apa untuk penerimaan PKL di tahun kalian. But di angkatan saya masih ada pakem bahwa proses interview hanya boleh dilakukan bersama jurusan. Sosaya selalu keep in touch dengan pak Joe di setiap tahapannya, dan saya sering diskusi langsung untuk memastikan bahwa this is legal. My advice to our successors: jangan pernah lepas koordinasi dengan koordinator PKL jika ingin melakukan sesuatu di luar kebiasaan. Selalu pastikan dan komunikasikan dengan baik.
Oke, lanjut.
Interview
Tahap interview ini menarik buat saya karena sesudah sesi ngobrol dengan mbak Dieshatria selaku HR, saya kemudian di-interview dengan seseorang yang gayanya … rasanya … tidak asing.
Then I found out bahwa ternyata software engineer yang mewawancarai saya, mas Eric, adalah orang TOKI. (Kemudian mendadak kayak freaked-out gitu wkwkwkwk dan no wonder soal interview-nya kayak gitu.)
Oke, oke, ceritanya saya runut ya. Waktu lagi kuliah, saya ditelepon dari mbak Diesha yang menginformasikan interview-nya. Info tentang interview juga kemudian dikirim lewat surel sebagai berikut:
Hi Saiful,
Thank you for interest in joining our company. After having close look to your profile and your test online, we would like to meet you to find more about you as our candidate.
We invite you to our office to have interview with our team at:
Day : Friday
Date : 2nd June, 2017
Time : 14.00 – 17.00
Address : PT Bukalapak.com, 1st Floor – Plaza City View Building, Jl
Kemang Timur No. 22, Pejaten Barat, Jakarta SelatanWe look forward to meeting you in person. Please reply to this email to confirm your attendance at the interview. If you require any special arrangements for the interview schedule, please let us know.
Note: please bring your laptop & hardcopy CV too.
Karena itu di hari kuliah otomatis saya izin. No, nggak dispensasi, understandablemengingat jurusan nggak nyuruh saya ikut interviewmelainkan ini keinginan sendiri. Jumat siang ketika saya menerima surel itu saya langsung diskusi sampai sore dengan pak Joe dan baru sore harinya saya mengonfirmasi kehadiran ke Bukalapak.
Jadilah, saya ke Bukalapak, ditemani ayah saya yang memaksa ingin menemani anaknya interview “kerjaan” pertama kali. 😀
Pertama saya diajak ngobrol sama mbak Diesha. Saya jelaskan program PKL ini biasanyakayak apa — sesuai amanah pak Joe — dan kemudian saya jelaskan juga rencananya ke depan akan seperti apa.
Terus saya langsung ketemu dengan mas Eric yang langsung kasih saya dua soal untuk dikerjakan dalam waktu satu jam. Soalnya soal algoritma — jadi nggak harus diimplemen dengan GUI yang cantik, just like competitive programming — dan dua soal itu cukup lah untuk membuat saya nonstop codingselama 40 menit. (Waktu DDP dan SDA saya biasa mengerjakan soal-soal di online judge dengan waktu 1/3 sampai 1/4 dari waktu keseluruhan, jadi kalian bisa mengira-ngira tingkat kesulitannya interview ini seperti apa.
Oh ya, tentu soal tidak saya share. Tapi scope-nya sama, masih SDA agak advancedsedikit.
Medical check up
Nah, yang ini agak … mengejutkan.
Jadi waktu sesi interview sama mbak Diesha dikasih tahu bahwa kalau user kita setuju (dalam hal ini: anggaplah para software engineer setuju untuk menerima saya jadi interndi sana) maka saya perlu menjalani medical check up (MCU) karena magangnya cukup lama (4,5 bulan). Implikasinya adalah: kalau sudah lolos ke MCU, insyaallah diterima asalkan sehat dan fit to work.
Untungnya MCU ini dibayarin Bukalapak. Yeaaay. 😀
Saya udah agak tegang bakal gagal di tahap MCU ini karena emang saya jarang olahraga selain satu semester terakhir ini ikut tai chi bareng dosen. Singkat cerita alhamdulillahsaya dinyatakan fit to work oleh laboratorium dan saya dinyatakan diterima di Bukalapak! 🙂
Segitu dulu ya ceritanya. Kalau ada yang mau tanya-tanya boleh kok di kolom komentar. 😉
Tulisan ini telah lebih dahulu terbit di https://kpjtk17.wordpress.com/2017/07/16/an-unexpected-entrance-to-an-unexpected-journey/.