Catatan: saya masih cowok normal. 🙈 Tapi baperan.
Jadi, hari Rabu, 26 Juli kemarin di kantor ada kegiatan Obrolan Bukalapak. Ini kegiatan gathering gitu, sekantor dan lintas divisi (jadi di sini kita ketemu juga orang-orang marketing, HCM, procurement, …) dan di situ sekalian ada acara halal bihalal mengingat ini OBL pertama sesudah Idulfitri.
Nah, di acara itu, kebetulan saya duduk dekat mas Nug, co-founder sekaligus CTO Bukalapak. Terus, di OBL ada games seru gitu (yang sulit saya deskripsikan saking serunya), terus babak “final”-nya di atas panggung dan itu bikin ketawa-ketawa.
Dan mendadak baper lihat adegan ini.

Yang bikin baper apa dari mas Nug yang ketawa-ketawa?
Baper karena mas Nug itu co-founder Bukalapak.
Semacam terlintas pikiran, ngira nggak sih yang dulu dibuat sekarang bakal sebesar ini?
Ngira nggak sih, akan menjadi jalan rezeki untuk orang-orang yang ada di depannya, dan juga bagi ratusan karyawan yang duduk di belakangnya?
Seneng nggak sih lihat orang-orang di panggung sebahagia itu? Kebayang nggak sih berapa banyak orang yang sama bahagianya, bersama keluarganya?
Kebayang nggak sih berapa banyak pelapak di Bukalapak yang kemudian berhasil membawa rezeki untuk istri dan anaknya, melalui Bukalapak?
Baper kedua …
Baper kedua adalah ketika esoknya, sesudah shalat Maghrib, aku kembali ke meja dan ditanya oleh mas Putra yang duduk di sebelah kiriku.
“Mas Nug ngajak makan-makan nanti jam delapan. Mau ikut?”
Ceritanya entah siapa mengajak siapa, tapi ada acara makan-makan mas Nug dengan orang-orang SRE, Infrastructure, dan Core. Terus saya mengiyakan — sejak Pujasera Polban kebakaran, kayaknya sudah jarang makan bareng lagi.
Dan karena lokasinya nggak begitu jauh dari kantor, kita jalan kaki.
Dan ngakak (sambil setengah baper). Kita jalan kaki di pinggir jalan, menyetop mobil untuk nyebrang, … dan terlintas pikiran orang-orang nggak akan nyadar kalau salah satu dari kita itu C-level, yang kalau diapa-apain di jalan bakal bikin heboh satu kantor.
Terus entah gimana mulanya, setelah makanan mulai habis, mas Nug (dan orang-orang juga) mulai cerita-cerita masa-masa mereka waktu masih kuliah di ITB. (Iya, mayoritas yang ikut makan malam itu alumni ITB.)
Yang paling bikin baper adalah cerita mas Nug waktu bikin website Bukalapak di laptopnya, dan dikasih “kantor” sama pak Warsoma Djohan, dosen matematika ITB. Terus laptopnya kalau sudah kerja keras, bakal berasap dan keluar percikan api dari sela-sela keyboard-nya.
The point is orang ini berjuang, and he deserves it.
Baper ketiga …
Ceritanya mayoritas orang divisi Engineering itu mau outing ke Yogyakarta hari Jumat esoknya, dan mas Nug nelpon anaknya pakai video call, mengabari kalau ia akan menginap di kantor (karena berangkat outing-nya jam 2 pagi dari kantor).
Dan sesudah berbicara panjang lebar dengan anaknya, mas Nug mengakhiri dengan,
“Bapak hari ini nggak pulang … ya?”
Terus dadah-dadah di depan handphone-nya.
Coret. Coret. Ini mah baper yang lain.
Itulah, guys, yang saya bayangkan kalau kamu membuat usaha sendiri.
Creating a startup is cool.
Dan begitu nulis ini saya ingat teman-teman yang sekarang lagi KP dan PKL yang juga sedang merintis startup mereka masing-masing.
Lanjutkan, guys. Kalau kalian sebaper saya, kalian akan sangat baper ketika sudah sukses nanti. Masa-masa merintis ini akan sangat kalian kenang. 🙂
Tulisan ini telah lebih dahulu terbit di https://kpjtk17.wordpress.com/2017/07/30/baper-lihat-mas-nug/.